KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan rahmat-Nya lah
kami akhirnya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Selanjutnya ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Dosen Dasar Imu Tanaman, Ibu Denny Sobardini, yang
telah memberi pengetahuan kepada kami dan memberikan kesempatan kepada kami
sehingga untuk menyusun tugas ini. Serta tak lupa kepada seluruh pihak yang
turut membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk
dukungan moril maupun materil kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Tak ada segala sesuatu di dunia ini
yang sempurna. Begitu pula dengan laporan tugas ini. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi kesempurnaan dalam
pembuatan laporan di kemudian hari. Dan semoga laporan ini bermanfaat untuk
diri kami pribadi maupun bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis,
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Alasan
kami melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
kami tentang berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitar kampus Jatinangor
Universitas Padjajaran, khususnya di sekitar gedung Budidaya Pertanian. Dari
berbagai jenis tumbuhan tersebut yang sering kita jumpai pun kadang kala tidak
mengetahui baik itu dari segi nama tumbuhannya maupun pengklasifikasiannya.
Untuk itu kami juga akan lebih mengupas secara lebih mendalam
tentangpengklasifikasian tumbuhan yang telah kami teliti tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dunia tumbuhan di
alam sekitar ini sangat banyak macamnya. Disini kami akan membahas secara garis
besarnya saja tanpa menyimpang dari konsep pembahasan. Untuk itu kami membatasi
permasalahan yang kami teliti yang menurut kami penting untuk dibahas lebih
lanjut dalam penjelasan berikutnya, yaitu :
Ø
Tumbuhan
apa saja yang ada disekitar gedung Budidaya Pertanian serta bagaimana cara
pengelompokkan tumbuhan-tumbuhan tersebut secara rinci?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Tumbuhan
adalah kelompok makhluk hidup eukariotik fotosintetik yang tersusun atas banyak
sel (multiseluler) dan memiliki jaringan yang sudah berkembang dengan baik.
Tumbuhan hidup pada berbagai lingkungan darat, mulai dari lingkungan hutan
basah hingga daerah padang pasir atau tundra. Dalam sistem lima kingdom, semua
makhluk hidup yang tergolong tumbuhan dimasukkan ke dalam kingdom Plantae atau
dunia tumbuhan. Ciri-ciri makhluk hidup yang termasuk dunia tumbuhan adalah
sebagai berikut :
1. Struktur
tubuh berpa multiseluler, eukariotik, dan memiliki sel-sel yang sudah
terspesialisasi membentuk jaringan dan organ.
2. Mengandung
klorofil a dan bserta karotenoid; menyimpan makanan dalam bentuk tepung; dan
memiliki dinding sel dan selulosa.
3. Melindungi
perkembangan embrio dari kekeringan dengan menyuplai air dan nutrisi ke dalam
struktur reproduksi betina.
4. Memiliki
daur hidup berupa pergiliran keturunan (metagenesis).
2.2 Sajian Data
Lidah Mertua
Sansevieria trifasciata Prain. |
|||||||
Nama umum
|
|||||||
Klasifikasi Regnum: Plantae (Tumbuhan)
Divisio:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Ordo: Liliales Familia: Agavaceae
Species: Sansevieria
trifasciata Prain.
|
Sansevieria atau lidah
mertua adalah marga tanaman
hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam
rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya
matahari. Sansevieria memiliki
daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung
meruncing.
Sanseviera dikenal
dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseviera tak
hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan
rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas.
Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Di Jepang, Sansevieradigunakan
untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.
Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki
keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
Sansevieria dibagi
menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran
50-75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8
cm dan lebar 3-6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata
pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieriasebagai
tanaman pedang-pedangan.
Tumbuhan ini berdaun tebal dan
memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan
kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa
tumbuh subur.
Warna daun Sansevieria beragam,
mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur
atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang
mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Keistimewaan lidah mertua adalah
memiliki daya adaptasi yang tinggi
terhadap lingkungan. Penelitian NASA bekerja
sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami
mampu mengurangi polusi tersebut.
Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hibrid.
Dari bentuk hibrid inilah sansevieria
akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang
sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi
sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun.
Petai Cina
Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Leucaena glauca Linn
Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Leucaena glauca Linn
Nama Umum
Indonesia:
|
Petai
cina, [klandingan, kemlandingan, lamtoro, lamtorogung (Jawa)], peuteuy selong
(Sunda)
|
Klasifikasi
Regnum: Plantae (Tumbuhan)
Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Fabales
Familia: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Leucaena
Species: Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Ordo: Fabales
Familia: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Leucaena
Species: Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (=Leguminosae,
polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan
erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun
dimasukkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan
kehutanan, dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia.
Bandotan
Ageratum conyzoides L.
Ageratum conyzoides L.
Nama umum
Indonesia:
|
Bandotan,
babandotan (Sunda), badotan, wedusan (Jawa)
|
Klasifikasi
Regnum: Plantae (Tumbuhan)
Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Asterales
Familia: Asteraceae
Genus: Ageratum
Species: Ageratum conyzoides L.
Bandotan (Ageratum
conyzoides) adalah sejenis gulmapertanian anggota suku Asteraceae.
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika. Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas di Indonesia.
Bandotan sering ditemukan
sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah
yang mengering, ladang, pekarangan,
tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak belukar. Ditemukan hingga
ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan
hingga 40.000 biji per individu tumbuhan.
Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan.
Di luar Indonesia, bandotan juga
dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika, Asia
Tenggara, Australia,
serta di Amerika
Serikat.
Di Bogor, babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Menurut
Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar. Rebusan dari
daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat
mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam;
ekstraknya dapat diminum.
Meski demikian, tumbuhan ini
juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan sebagai insektisida dan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa
bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini mengandung alkaloid pirolizidina.
Ranti
Solanum nigrum L. |
|||
Nama umum
|
|||
Klasifikasi Regnum: Plantae (Tumbuhan) Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo: Solanales Familia: Solanaceae (suku terung-terungan) Genus: Solanum
Species: Solanum
nigrum L.
|
|||
Kerabat Dekat Grandiflorum, Terung Ngor, Tomat, Terung Susu, Terung, Terung Siam, Terung Teter, Terung Pipit, Kentang, Pepino, Terung Dayak
Ranti atau leunca
(Solanum nigrum L.) adalah tumbuhan anggota suku
terung-terungan (Solanaceae)
yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan juga menjadi bahan pengobatan.
Tumbuhan ini berasal dari Asia Barat
dan telah menyebar ke seluruh penjuru dunia karena mampu hidup dalam kondisi
tertekan. Dalam bahasa Inggris ia paling banyak dikenal sebagai (European)
black nightshade.
Terna atau perdu
semusim atau tahunan, tergantung tempat hidupnya. Tumbuhan ini menyukai
kawasan ladang atau kebun yang terang. Tingginya mencapai 120 cm. Batangnya
cenderung tidak berkayu, ditutupi rambut halus. Daunnya dapat mencapai panjang 7 cm dan lebar 5 cm,
bercangap di tepinya, dan permukaannya dapat ditutupi rambut. Bunga tersusun dalam rangkaian, mahkotanya brwarna putih
kehijauan, dengan kepala sari kuning tegak, menutupi putiknya. Buahnya biasanya kecil, kurang dari satu cm diameternya,
sewaktu muda berwarna hijau dan berangsur ungu pekat ketika masak.
Buah mengkal dan matang dapat
mengandung racun, tergantung galurnya. Buah yang dapat dimakan berasal dari kultivar yang hanya
mengandung racun dalam kadar yang rendah. Untuk itu, disarankan untuk tidak
mengonsumsi buah ranti di sembarang tempat.
Telah digunakan sebagai
obat-obatan lebih dari 2000 tahun yang lalu, di Indonesia ranti banyak
dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran. Dalam bahasa Sunda, ranti
dikenal sebagai leunca.
|
Katuk
Sauropus androgynus (L.) Merr. |
|||
Nama umum
|
|||
Klasifikasi
Regnum: Plantae (Tumbuhan) Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo: Euphorbiales Familia: Euphorbiaceae Genus: Sauropus Species: Sauropus androgynus (L.) Merr. |
|||
Katuk (Sauropus
androgynus) merupakan tumbuhansayuran yang banyak terdapat
di Asia Tenggara.Daun katuk
merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu (ASI).
Semak, tinggi dua sampai tiga meter, tumbuh di dataran
rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut. Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima sampai
enam cm. Bunganya berwarna merah
gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan berbunga sepanjang tahun.
Tumbuhan ini termasuk dalam suku
menir-meniran (Phyllanthaceae), dan berkerabat dengan menteng, buni, dan ceremai.
Ia termasuk dalam tribus Phyllantheae dan subtribus Flueggeinae.
Daun katuk dapat mengandung
hampir 7% protein dan serat kasar
sampai 19%. Daun ini kaya vitamin K,
selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral
yang dikandungnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, kalium, fosfor, dan magnesium.
Warna daunnya hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi. Daun katuk dapat
diolah seperti kangkung atau daun bayam. Ibu-ibu menyusui diketahui mengonsumsi daunnya untuk
memperlancar keluarnya ASI. Perlu diketahui, daun katuk mengandung papaverina, suatu alkaloid yang juga terdapat
pada candu (opium). Konsumsi
berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.
Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan karena mudah
diperbanyak dan biasa dijadikan pagar hidup.
Pepaya
Carica papaya L. |
||
Nama umum
|
||
Klasifikasi Regnum: Plantae (Tumbuhan) Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo: Violales Familia: Caricaceae Genus: Carica Species: Carica papaya L. |
||
Kerabat Dekat Pepaya Gunung
Pepaya (Carica
papayaL.), atau betik
adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan
bagian utara dari Amerika
Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh
daerah tropis untuk diambil
buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genusCarica.
Buah pepaya dimakan dagingnya,
baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran
(dioseng-oseng). Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya
dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak
daging. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah)
mengandung enzimpapain, semacam protease, yang dapat
melunakkan daging dan mengubah konformasiprotein
lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang.
Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan
tradisional untuk menambah nafsu makan.
Pohon pepaya umumnya tidak
bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan
daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas.
Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian
tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya
bercangap dalam.
Pepaya adalah monodioecious'
(berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan,
betina, dan banci (hermafrodit).
Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun
jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah
ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat
tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna
kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada
tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada
daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya
meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda
hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan
memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai
dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih
besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga
merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam
lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam
budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.
Kelamin jantan pepaya
ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan
panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda genetikRAPD juga telah ditemukan untuk membedakan pepaya
berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.
|
||
Jeruk
Manis
Citrus sinensis (L.) Osbeck |
||
Nama umum
|
||
Jeruk manis atau jeruk
peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan
nama sama dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau
hingga jingga dan daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah
jeruk merupakan minuman
hasil perasan jeruk yang populer.
Kulit buah jeruk biasa
dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan
herbal atau jamu tradisional Tionghoa.
Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan atau selai
(marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C.
Talas Bogor
Colocasia gigantea (Blume) Hook f. |
|||
Nama umum
|
|||
Talas atau talas bogor
(Colocasia giganteum Hook., suku talas-talasan atau Araceae) merupakan tumbuhan
penghasil umbi, populer ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar.
Daun talas berbentuk perisai yang besar. Daun ini
dapat digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya
ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air akan
mengalir langsung meninggalkan permukaan daun. Daunnya juga sebagai pakan ikan gurame.
Umbi talas dapat diolah dengan
dikukus, direbus atau digoreng setelah dipotong-potong kecil. Daun talas dapat
dipakai sebagai pembungkus. Daun talas juga dapat dimakan dan dijadikan
pembungkus makanan yang dikenal sebagai buntil.
Mangga
Mangifera indica L. |
||
Nama umum
|
||
Klasifikasi Regnum: Plantae (Tumbuhan) Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) |
||
Mangga atau mempelam
adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam margaMangifera,
yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae.
Pohon mangga termasuk tumbuhan
tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus,
yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa
mencapai tinggi 10-40 m.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma,
mangga telah menyebar ke Asia
Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam.
Berumah satu (monoecious), bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga
biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan,
sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang
mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak
cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini
mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga.
Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum
bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk
bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan
berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin
dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada
bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan
terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari
varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah
normal kira-kira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai
pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga
biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga,
tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada
bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit
tua. Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna
mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.
Benang sari berjumlah 5
buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril.
Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih
pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi
ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala
putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai
dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu piringan. Tangkai
putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang
bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa)
yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung
pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung,
indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah
kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang
disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus,
yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal
berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging
buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak,
manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp
yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang
monoembrional dan ada pula yang poliembrional.
Jambu Batu
Psidium guajava L. |
|||
Nama umum
|
|||
Jambu batu
(Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu
siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil,
disebarkan ke Indonesia melalui Thailand.
Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih
atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin
C.
Jambu dapat diperbanyak dengan biji. Namun demikian, perbanyakan dengan cara ini tidak
disukai karena tumbuhannya lama menjadi dewasa dan juga akan berubah sifat dari
induknya. Perbanyakan yang sekarang dilakukan adalah secara vegetatif,
khususnya dengan cara pencangkokan.
Daun jambu biji dikenal sebagai
bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap
berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam
berdarah dengue. Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu sebagai pencegah
dan mengurangi diare. 3 helai jambu biji direbus dengan 2 gelas air putih lalu
direbus,lalu disaring dan diminumkan pada orang yang terkena diare.
Buah jambu biji mengandung
banyak vitamin dan serat, sehingga sangat cocok sekali dikonsumsi untuk menjaga
kesehatan. Warna daging jambu biji yang merah mengidikasikan jambu biji kaya
akan vitamin A untuk kesehatan mata dan antioksidan. Buah jambu biji sangat
cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena buahnya yang segar dan
mendinginkan badan.
Lidah Buaya
Aloe vera L.
Aloe vera L.
Nama umum
Indonesia:
|
Lidah
buaya
|
Klasifikasi
Regnum: Plantae (Tumbuhan)
Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Asparagales
Familia: Asphodelaceae
Genus: Aloe
Species: Aloe vera L.
Kerabat Dekat
Lidah Buaya
Regnum: Plantae (Tumbuhan)
Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classis: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Asparagales
Familia: Asphodelaceae
Genus: Aloe
Species: Aloe vera L.
Kerabat Dekat
Lidah Buaya
Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis
Milleer) adalah sejenis tumbuhan
yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur
rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan
dengan mudah di kawasan kering di Afrika.
Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai
bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan
minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya
merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi
untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian,
tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino,
mineral, vitamin, polisakarida dan komponen
lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Selain itu, menurut Wahyono E
dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti
jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Di samping menurunkan
kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan
darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung
penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.
Salah satu zat yang terkandung
dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari
golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil
inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesisglikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta,
sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.
Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai
bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.
Alpukat
Persea americana P. Mill. |
|||
Nama umum
|
|||
Klasifikasi Regnum: Plantae (Tumbuhan) Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) |
|||
Alpukat, atau Persea
americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini
banyak dibudidayakan di Amerika
Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan
sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai
tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan
warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi
dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang
besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni,
memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan,
tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit
dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
Alpukat memiliki banyak
manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak
mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit
pohonnya digunakan sebagai pewarna warna coklat pada produk dari bahan kulit.
Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk
beberapa produk kosmetik dan kecantikan.
Pinus
Pinus merkusii Jungh.& De Vr |
|||
Nama umum
|
|||
Tusam kebanyakan bersifat
berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu tumbuhan terdapat organ
jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa spesies bersifat setengah
berumah dua (sub-dioecious).
BUNGA : monocious, tidak berornamen, berwarna kuning kehijauan, tangkai sari panjang, mahkota terbuka dan tersebar, bunga jantansilindris, bunga betina oval
BUAH : berwrna coklat, panjang 3-4 cm, buah yang sudah tua umunya langsung jatuh dari pohon,
BATANG : tegak, berwarna coklat keabu-abuan, bercabang, cabang baru pada awalnya berwarna hijau, pada tumbuhan dewasa kulit batang terkelupas dan membentuk goresan. Kayunya berwarna coklat muda hingga coklat kemerahan
DAUN : berwarna hijau kebiruan, panjang 3-5 cm
Kandungan kimia teridiri dari pinosilvin, asam resin, asam lemak bebas, trugliserida, steril ester.
Pacar Air
Impatiens balsamina L |
|||||||||||||
Nama umum
|
|||||||||||||
Klasifikasi Regnum: Plantae (Tumbuhan) Divisio: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Classis: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Ordo: Geraniales Familia: Balsaminaceae Genus: Impatiens Species: Impatiens balsamina L
Impatiens
balsamina (Bunga Pacar air) adalah tanaman
yang berasal dari Asia Selatan
dan Asia Tenggara.
Tanaman ini diperkenalkan di Amerika
pada abad ke-19. Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan
memiliki bunga yang berwarna putih, merah, ungu atau merah jambu. Bentuk
bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tinggi tanaman ini bisa
mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal dan daunnya yang bergerigi
tepinya.
Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu
penyerbukannya. Walau demikian tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan
yang kering. Berbagaibagian tanaman juga digunakan sebagai obat tradisional.
|
|||||||||||||
Pisang yang memiliki
nama Latin Heliconia Indica Lamek ini tidak diambil buahnya.
Tumbuhan ini memang bagus sekali ditanam dimuka rumah sebagai hiasan. Pisang
ini diperbanyak dengan menggunakan anakanaya. Pisang hias dibagi 2 yaitu pisang
kipas dan pisang-pisangan. Disebut pisang kipas karena bentuknya seperti kipas.
Nama lain pisang kipas adalah pisang madagaskar (diduga berasal dari daerah
madagaskar). Sedang pisang-pisangan berbatang semu yang kecil-kecil dan tumbuh
berumpun indah ditanam dimuka rumah karena bentuknya kecil.
Khasiat :
- Tangkai daun Heliconia colinsiana berkhasfat sebagai obat sakit
mencret.
- Untuk obat mencret dipakai ± 15 gram tangkai daun Heliconia colinsiana, dicuci, dipotong-potong lalu direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dan disaring. Basil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Pisang hias juga memiliki kandungan kimia di dalamnya. Bunga dan daun Heliconia colinsiana mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tanin serta bunganya mengandung polifenol.
- Tangkai daun Heliconia colinsiana berkhasfat sebagai obat sakit
mencret.
- Untuk obat mencret dipakai ± 15 gram tangkai daun Heliconia colinsiana, dicuci, dipotong-potong lalu direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, dan disaring. Basil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Pisang hias juga memiliki kandungan kimia di dalamnya. Bunga dan daun Heliconia colinsiana mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tanin serta bunganya mengandung polifenol.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudjadi, Bagod dan Siti
Laila. 2007. Biologi Sains dalam
kehidupan. Surabaya:
Yudhistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar