Sabtu, 04 Februari 2012

lapak respirasi

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bernapas meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Pertukaran gas adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida melalui alat pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.

1.2 Tujuan
Membuktikan bahwa pada proses respirasi akan terjadi penggunaan oksigen.







BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini berlangsung pada hari Senin tanggal 11 Oktober 2011
Di gedung D3 Fakultas Pertanian

2.2  Dasar teori

 Respirasi adalah suatu proses pelepasan energi kimia molekul-molekul organik dalam sel yaitu sel di dalam mitokondria.
Energi molekul-molekul organik adalah energi matahari yang disimpan di dalamnya yang terjadi pada proses fotosintesis .
Pada proses fotosintesis terjadi pembentukan heksosa dari molekul-molekul O2 dan H2O  dengan bantuan energi matahari. Hal ini diartikan bahwa energi matahari disimpan dalam energi yang mengikat dalam atom-atom untuk terjadinya molekul gula . Dengan demikian molekul gula kaya akan energi .
Gula heksosa diambil sebagai bahan bakar yang pembakarannya memerlukan oksigen bebas . Reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
C2H12O6+ 6O2                                             6CO2+ 6H2O + 675 kal
Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan oksigen dari lingkungan. Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara difusi. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan jalan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel. Demikian juga halnya dengan karbondioksida yang dihasilkan respirasi akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antar sel. Hal ini karena membran plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat permeabel bagi kedua gas tersebut. Setelah mengambil oksigen dari udara, oksigen kemudian digunakan dalam proses respirasi dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron.

IMBIBISI

Imbibisi merupakan penyerapan air oleh imbiban. Contohnya penyerapan air oleh benih. Proses awal perkecambahan. Benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah. Ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.
Syarat terjadinya imbibisi adalah perbedaan Ψ antara benih dengan larutan, dimana Ψ benih < Ψ larutan. Ada tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih. Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, selulose. Benih kering memiliki Ψ sangat rendah. Hubungan antara Ψ dengan komponen penyusun adalah Ψ = Ψm + Ψp Volume air yang diserap + volume biji mula-mula > volume biji setelah menyerap air, sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolisme. Proses metabolime yaitu aktivasi enzim, hidrolisis cadangan makanan, respirasi

PLASMOLISIS

Peristiwa terlepasnya membran plasma dari dinding sel karena terjadinya eksoosmosis (sel ditempatkan dalam larutan yang hipertonik)
Sel yang mengalami plasmolisis dapat kembali pulih jika  plasmolisis belum parah dan lingkungan sel segera berubah menjadi hipotonik terhadap cairan sel sehingga terjadi endoosmosis, yang akhirnya sel mengalami deplasmolisis

         Hubungan antara Ψ dengan komponen penyusun : Ψ = Ψm + Ψp
         Volume air yang diserap + volume biji mula-mula > volume biji setelah menyerap air, sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolisme
PERANAN AIR
Air sangat penting bagi kehidupan tanaman, peranannya:
  1. Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman
  2. Aktivator enzim
  3. Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
  4. Sumber H dalam fotosintesis
  5. Penghasil O2 dalam fotosintesis
  6. Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
  7. Menjaga Ψp sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel, mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
  8. Pemacu respirasi
  9. Mengatur keluarmasuknya zat terlarut ke dan dari sel
  10. Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceus
  11. Agensia penyebaran benih tanaman
  12. Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
MACAM-MACAM AIR

Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat sangat lemah oleh partikel tanah, dengan cepat turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat dimanfaatkan tanaman
Air kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat longgar oleh partikel tanah, dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap akar
Air higroskopis: air yang menempati posisi sangat dekat dengan partikel tanah, diikat sangat kuat, akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat diserap akar

AIR TERSEDIA BAGI TANAMAN

Air kapiler
Air kapiler: batas atas kapasitas lapangan (Ψ = - 0,3 bar), batas bawah titik layu permanen (Ψ = - 15 bar). Batasan air kapiler bagi Agronom: batas atas sama seperti batasan air kapiler di atas (= - 0,3 bar), tetapi batas bawah tidak jelas karena tingkat ketahanan tanaman terhadap kekeringan berbeda tergantung jenis tanamannya. Bagi tanaman yang tidak tahan kering (misal bayam), bisa saja batas bawahnya > - 15 bar Bagi tanaman yang tahan kering (misal kaktus, kurma, dll), bisa saja batas bawahnya < - 15 bar. Kapasitas lapangan adalah kandungan lengas tanah pada saat setelah semua air gravitasi terbuang, sehingga yang tersisa di dalam tanah tinggal air kapiler Waktu penghilangan air gravitasi dari partikel tanah berbeda-beda tergantung kepada komposisi fraksi penyusun tanah tersebut
Tanah yang didominasi fraksi lempung (misal tanah latosol) butuh waktu lama untuk menghilangkan air gravitasi (> 4 hari) Tanah yang didominasi fraksi pasir (misal tanah regosol) butuh waktu lebih singkat untuk menghilangkan air gravitasi (1 – 3 hari), Titik layu tetap: kandungan lengas tanah yang menyebabkan tanaman yang tumbuh di atasnya mengalami layu tetap (tidak bisa segar kembali meskipun ke dalam tanah ditambah lengasnya/ tidak bisa segar kembali meskipun tanaman ditempatkan ke dalam ruangan yang jenuh uap air). Hal ini terjadi karena plasmolisis yang terjadi pada sel tanaman sudah lanjut dan sel terlanjur mati, meskipun tanaman disiram deplasmolisis tidak akan terjadi, tanaman mati

Alat dan Bahan 
Praktikum 1
Alat-alat
-        Tabung reaksi besar dengan kecmbah sebagai alas
-        Kawat Kasa
-        Sumbat Gabus
-        Lilin , korek api , lidi
-        Vaselin


Praktikum 2
Alat-alat :
-        Timbangan Analitis , cawan porselen bertutup/ petridish
-        Open
-        Desikator
-        Penjepit

Bahan-bahan :

Praktikum 1
-        Kecambah kedelai / kacang hijau
Praktikum 2
-        100 butir kacang hijau yang sehat dan medium perkecambahan

 

2.3 Prosedur kerja

Praktikum 1

1.      Isi tabung reaksi besar denagn kecambah sebgai alas .
2.      Kemudian masukan ke dalam tabung reaksi tadi tabung kawat kasa
3.      Masukkan lagi ke dalam tabung reaksi , antara pinggiran kawat kasa dengan pinggiran tabung reaksi , kecambah secukupnya
4.      Tutup tabung dengan sumbat gabus , kemudian olesi bibir tabung dengan vaselin.
5.      Biarkan selama lebih kurang 2 jam
6.      Setelah cukup waktunya , sumbat tabung reaksi dibuka , kemudian segera tes dengan nyala api pada lidi
7.      Perhatikan apa yang terjadi
8.      Sebagai kontrol dibuat juga perlakuan seperti di atas tetapi ke dalam  tabung reaksi tidak dimasukkan kecambah (kosong).


Praktikum 2

1.      Biji dibagi dua kelompok , masing-masin g 50 butir . Setiap butir kelompok ditimbang sampai mg; perbedan harus tidak lebih dari 5% .
2.      Kelompok A ditaruh dalam petridish , keringkan dalam oven 80o C selama 24 jam , sesudah itu didinginkan dalam desikator .
3.      Bilamana telah dingin timbang , dan akan diperoleh berat kering 50 biji
4.        Kelompok B dikecambahkan dalam medium perkecambahan  , jaga jangan sampai kekeringan . Sudah 3 hari akan diperoleh kecambah . Panaskan kecambah tersebut di dalam oven selama waktu seperti pada pemanasan biji . Sesudah 24 jam masukkan kedalam desikator  , sesudah dinngin ditimbang , dan diperoleh berat kering kecambah .
5.      Bandingkan berat kering biji kelompok A dengan berat kering kelompok B . Selisih berat disebabkan sebagian dari biji oksidasi menjadi CO2  dan H2O .
6.      Perhatikan bahwa tanaman yang kering sangat higroskopis, karenanaya penimbangan dan pendinginan harus seteliti dan secermat mungkin . Waktu pendinginan harus sama , dan penimbanagn harus dilakukan dalam botol tertutup .








BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Data Hasil Pengamatan
Praktikum 1
Pada tabung reaksi yang berisi kecambah kacang hijau , nyala api selama 73 detik sedangkan pada tabung reaksi yang tidak diberi kecambah kacang nyala api pada hijau selama 35,2 detik.
Praktikum 2

Berat 50 Biji Kacang Hijau
Berat 50 Biji Kacang Hijau untuk Kecambah
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
Kelas
3,2200
2,9114
3,1012
2,7030
3,4268
3,0902
3,4190
2,9888
3,5593
3,2132
3,5517
3,1729
3,6444
3,2779
3,6435
3,2189
3,5724
3,2300
3,5616
3,1061
3,3995
3,0212
3,3754
2,9056
3,3430
3,0277
3,3360
3,0095
3,4369
3,1140
3,4317
2,9926
3,4962
3,1602
3,4840
3,0293
Rata-rata
34,554
31,162
34,338
30,141


3.2Pembahasan dan Hasil
Dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa
Praktikum 1

Nyala api pada tabung reaksi yang berisi kecambah kacang hijau lebih lama dibandingkan dengan tabung reaksi yang tidak berisi kecambah kacang hijau, hal ini terjadi karena pada tabung reaksi yang berisi kecambah kacang hijau terdapat oksigen lebih yang dikeluarkan oleh kecambah kacang hijau dari proses respirasi.

Praktikum 2

Berat biji kacang hijau sebelum dipanaskan lebih berat di bandingkan dengan yang telah dipanaskan (di oven). Hal ini terjadi karena pada biji kacang hijau yang telah di oven terjadi penyerapan air pada biji kacang hijau. Pada biji kacang hijau terjadi imbibisi yang merupakan penyerapan air oleh imbiban. Contohnya penyerapan air oleh benih. Penyerapan ini terjadi pada proses awal perkecambahan. Benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah dan ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih. Volume air yang diserap dengan volume biji mula-mula lebih besar di bandingkan dengan volume biji setelah menyerap air, sebagian air telah digunakan untuk menjalankan proses metabolisme.





 

 


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
  1. Pada peristiwa respirasi menghasilkan karbondioksida, air, dan sejumlah energi.


2.      2.Selisih berat disebabkan sebagian dari biji oksidasi menjadi CO2  dan H2O tanaman yang kering sangat higroskopis
Daftar Pustaka

Diakses tanggal 15 Oktober 2011

1 komentar:

  1. pada pembahasan praktikum 1 disebutkan bahwa "pada tabung reaksi yang berisi kecambah kacang hijau terdapat oksigen lebih yang dikeluarkan oleh kecambah kacang hijau dari proses respirasi" saya kira pernyataan tersebut kurang tepat. karena pada respirasi hasilnya adalah karbondioksida, uap air dan ATP, tidak ada oksigen.

    BalasHapus